BINUS UNIVERSITY dan Universiti Putra Malaysia Tukar Wawasan tentang Penerjemahan dan Teater

Jakarta, 29 November 2024
BINUS University berkolaborasi dengan Universiti Putra Malaysia (UPM) untuk
mengadakan ajang pertukaran wawasan dengan dua tema utama: “The Discipline of
Translation: Transculturation, Gains, Losses” dan “On Two Center Stages:
Exploring the Dual Roles of Drama.” Acara ini dijadwalkan berlangsung pada
tanggal 29 November 2024 dan akan diadakan secara hybrid.

Inisiatif
kolaboratif ini bertujuan untuk mempererat hubungan akademik, mendorong dialog
intelektual, dan menyajikan wawasan baru dari para ahli di bidang penerjemahan
serta drama. BINUS University dan Universiti Putra Malaysia berharap melalui
acara ini, mahasiswa dan dosen dari kedua universitas dapat memperdalam
pemahaman tentang tantangan dan peluang dalam kedua bidang tersebut.

Acara
ini terbagi menjadi dua sesi utama. Sesi pertama, “The Discipline of
Translation: Transculturation, Gains, Losses,” akan berlangsung pukul
15:00-17:00 waktu Kuala Lumpur (14:00-16:00 WIB). Sesi ini akan menghadirkan
Ms. Pauline Fan, Adjunct Professor dari Universiti Putra Malaysia, sebagai
pembicara utama. Pauline Fan adalah seorang penulis dan penerjemah
berpengalaman yang dikenal dengan pendekatannya terhadap transculturation dalam
penerjemahan.

Dalam
paparannya, Pauline Fan akan membahas bagaimana proses transculturation—mengadaptasi elemen budaya asing agar relevan
dengan audiens target—dapat memberikan tantangan sekaligus peluang. Ia juga
akan menjelaskan bagaimana penerjemah dapat menyeimbangkan antara
mempertahankan kekayaan budaya asli dengan menghasilkan teks yang mudah
dipahami audiens. Melalui diskusi ini, peserta diharapkan mampu memahami lebih
dalam tentang dinamika dan sensitivitas budaya dalam penerjemahan.

Sesi
kedua yang berjudul “On Two Center Stages: Exploring the Dual Roles of Drama”
akan dimulai pukul 17:00-19:00 waktu Kuala Lumpur (16:00-18:00 WIB). Pada sesi
ini, Irfan Rifai, Ph.D., dosen dari Creative Digital English Program BINUS
University, akan menjadi pembicara utama. Ia akan mengupas bagaimana drama
tidak hanya berfungsi sebagai bentuk seni performatif, tetapi juga sebagai alat
pembelajaran yang efektif.

Ia
akan menyoroti peran drama dalam mengembangkan kreativitas dan pemahaman, baik
di dunia akademik maupun dalam konteks sehari-hari. Dengan pendekatan praktis,
sesi ini akan mengajak peserta untuk melihat potensi drama sebagai media yang
menyatukan aspek pendidikan dan hiburan.

Kolaborasi
ini tidak hanya menjadi wadah pertukaran wawasan, tetapi juga mencerminkan
komitmen BINUS University untuk terus memberdayakan masyarakat melalui
pendekatan lintas budaya dan lintas disiplin. Dengan menghadirkan tema
penerjemahan dan drama, acara ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang
pentingnya komunikasi antarbudaya dan kreativitas dalam pendidikan.

Selain
itu, BINUS University berharap acara ini dapat menginspirasi kolaborasi
akademik yang lebih luas di masa depan. Sebagai universitas yang berfokus pada
pemberdayaan generasi muda, BINUS percaya bahwa kegiatan seperti ini memiliki
potensi besar untuk menciptakan dampak positif bagi mahasiswa, dosen, dan
komunitas yang lebih luas.

Untuk
menjunjung inklusivitas, acara ini dirancang agar dapat diikuti oleh audiens
dari berbagai latar belakang. Peserta yang berminat dapat memilih untuk hadir
secara langsung di kampus atau bergabung melalui platform online meeting. Dengan demikian, sivitas akademika yang berlokasi
di Malaysia maupun Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari diskusi yang kaya
wawasan ini.

BINUS
University dan Universiti Putra Malaysia mengundang mahasiswa, dosen, serta
praktisi di bidang penerjemahan dan seni drama dari kedua universitas untuk
bergabung. Dengan kehadiran para pembicara ahli dan tema yang relevan, acara
ini menjadi kesempatan berharga untuk memperluas pengetahuan sekaligus
mempererat hubungan lintas budaya.

Acara
ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kedua universitas untuk
memperkuat hubungan akademik regional. BINUS University dan Universiti Putra
Malaysia percaya bahwa kolaborasi seperti ini akan memperkaya pemahaman
mahasiswa dan dosen tentang berbagai disiplin ilmu. Termasuk, ilmu humaniora
yang mencakup penerjemahan sekaligus drama. Sebab, kedua bidang ini berkaitan
erat dengan cara berkomunikasi dalam dunia yang semakin terhubung berkat
globalisasi.

Pada akhirnya, acara ini diharapkan dapat
memberikan inspirasi untuk inisiatif serupa di masa depan, baik dalam skala
nasional maupun internasional. Dengan memperkuat jaringan akademik dan budaya,
kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya memajukan pendidikan tinggi
di kawasan Asia Tenggara.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Back To Top